Monday, February 8, 2010

POHON STAN DAN KEHIDUPAN



Di kampung kami banyak terdapat pohon-pohon stan. Di sekitar rumah ku terdapat beberapa pohon stan yang telah berumur lebih separuh abad, lebih tua dari kami.

Pohon stan ini menjadi objek ku dalam pemerhatian perjalanan kehidupan dan fenomena alam. Bagiku pohon stan ini antara makhluk yang unik ciptaan Allah . Setiap tahun, dia menjalani kitaran kehidupannya yang tersendiri.

Pada awal tahun , biasanya dalam bulan Januari atau Februari-merupakan musim meluruh. Ketika ini kemarau menerjah alam. Panas dan rimas. Daun yang lebat beransur-ansur berubah warna tua-kekuningan dan mula merenggeh, melayah turun meninggalkan ranting dan dahan kediamannya. Bagaikan jemputan malaikat maut , melayah menuju tanah, kering dan garing. Namun masih menjadi baja kehidupan diri dan rakan sekitar.

Di saat-saat begini, yang tinggal adalah ranting-ranting, dahan dan batang tanpa daun, kurus dan kelihatan 'serah' tubuhnya lantaran tidak cukup makanan dan minuman yang dapat memberi tenaga . Bagai menanti sebuah kematian, sepi dan sunyi, sesekali kelihatan gelisah dan cemas. Yang tinggal adalah denyutan nadi akar dan saluran-saluran pembuluh yang masih dapat mengalirkan sedikit air musim rontok walaupun tidak selancar biasa. Sedutan monoksida dan hembusan oksijan terhenti seketika. Seakan luruhlah sebahagian dari dosa-dosa yang terkumpul atas kesabarannya menempuh saat-saat yang payah. Pada saat-saat genting ini apa yang dapat dilakukan adalah kesabaran dan doa dan tasbih, dan zikir dan tahmid kepada pencipta semoga dikembalikan kesegaran dan kesihatan.

Sesekali kesepian dan kesakitannya terhibur bila burung-burung pagi meriuh rendahkan suasana sambil bertenggek di dahan dan ranting yang renggeh itu. Pancaran lembut matahari waktu Dhuha , hembusan semilir pagi dan seruan sahabat sekitar dari pucuk-pucuk yang menghijau itu dapat meniupkan semangat kesegarannya.


......dan setiap malam dia tidak putus-putus memanjat doa dan bermunajat kepada Pencipta nya agar diberi kekuatan untuk mengharungi cabaran alam. dari ribut, dari matahari dan dari hujan.